Sejarah terbentuknya desa Tempel, sampai saat ini belum ditemukan literatur yang dapat dipertanggungjawabkan.
Namun menurut warga yang dituakan menuturkan bahwa Tempel dulunya masuk wilayah Desa Jetak sebagai dukuh dengan sebutan Tempel Jetak. Letaknya sebelah barat laut desa saat ini atau dekat makam kali Alang. pada zaman penjajahan Belanda aliran sungai Wulan dari desa Pasir sampai mendekati makam timur desa belok ke utara menuju kali Lobang terus belok ke selatan menuju makam Kali Alang. untuk memperlancar aliran sungai Wulan Kolonial Belanda membuat sungai baru lurus ke barat dari makam timur desa samlai makam Kali Alang, membelah dukuh Tempel dan desa Jetak. sementara aliran sungai wulan menuju kali Lobang ditutup. Akibat dari sungai baru tersebut dukuh Tempel dan desa Jetak sering banjir kena luapan sungai Wulan. Akhirnya Desa Jetak bergeser ke utara, sementara dukuh Tempel memisahkan diri agak jauh ke timur membentuk desa baru dengan sebutan Desa Tempel. Itulah sebabnya makam kali Alang lumayan jauh dari pemukiman tidak seperti desa lainnya yang makam desa dekat atau didalam desa.
Sebagian warga desa Jetak yang bertempat di bantaran sungai Wulan baru (depan balai desa Tempel saat ini) ikut pindah ke selatan bergabung dengan Desa Tempel baru (Gendong _ istilah jawa), makanya disebut dukuh Gandong. begitu juga sebagaian warga desa Jetak yang bertempat dekat makam timur juga ikut gabung desa Tempel (Alihan_istlah jawa), makanya disebut dukuh Ngaliyan.
Desa Tempel sudah ada sejak dulu, terbukti dengan adanya Lurah
Demikian selanyang pandang Desa Tempel yang dapat kami sampaikan kepada para pegiat Medsos, semoga dapat bermanfaat untuk kita semua, terima kasih.